ORSA_HOME
Wednesday, September 14, 2005
Monday, September 12, 2005
Olahraga Arus Deras (ORAD) atau yang lebih keren disebut dengan Rafting memang sedang in saat ini dikalangan pecinta alam maupun masyarakat umum. Olahraga ini bahkan dianggap sebagai puncak dari olahraga team, karena disini kerjasama team sangat2 diperlukan.
Mapala Oryza Sativa senantiasa melatih kemampuan anggota-nya di segala bidang termasuk ORAD. Baru2 ini telah diadakan simulasi ORAD yang mengambil tempat di Kali Elo, Magelang yang terkenal sebagai wahana olahraga rafting. Sebelum acara "Down to Kali
Elo" terlebih dahulu dilakukan pemanasan di saluran irigasi "Bengawan Solo" bekerjasama dengan Pecinta Alam "SABRA" asal Desa Dukuh, Kecamatan Mojolaban, Sukoharjo. yang merupakan "penguasa" Sungai Setempat.
Tuesday, September 06, 2005
pEnDaKiAn mAsSaL
Kegiatan Pendakian Massal diadakan setiap tahun sekali bertepatan dengan acara Peringatan Hari Ulang Tahun ORSA. Pendakian Massal MPA "Oryza Sativa" sudah dilakukan berkali2 dengan mengambil Gunung Merbabu (3142 Mdpl) sebagai lokasinya.
Meskipun senantiasa diadakan di Gunung Merbabu namun tercatat sudah dua jalur yang kita ambil, yakni jalur Ngagrong dan Jalur Guwolelo. Kedua Dusun tersebut berada di Desa Ngagrong, Kecamatan Ampel, Kabupaten Boyolali.
Kita Sengaja mengambil tempat2 "alternatif" tersebut, dengan berbagai alasan: antara lain mengenalkan jalur2 yang tergolong sepi tersebut di kalangan pendaki, kami melihat jalur "eksisting" seperti Jalur Selo dan Jalur Kopeng sudah terlalu ramai oleh pendaki dan juga "sampah". Alasan kedua kami berusaha membantu penduduk desa di jalur2 tersebut yang hidup-nya masih diliputi berbagai macam keterbatasan. Langkah Nyata yang kami lakukan antara lain: Pembuatan Bak Penampungan air di pos pendakian dan pembersihan jalur pendakian.
Meskipun senantiasa diadakan di Gunung Merbabu namun tercatat sudah dua jalur yang kita ambil, yakni jalur Ngagrong dan Jalur Guwolelo. Kedua Dusun tersebut berada di Desa Ngagrong, Kecamatan Ampel, Kabupaten Boyolali.
Kita Sengaja mengambil tempat2 "alternatif" tersebut, dengan berbagai alasan: antara lain mengenalkan jalur2 yang tergolong sepi tersebut di kalangan pendaki, kami melihat jalur "eksisting" seperti Jalur Selo dan Jalur Kopeng sudah terlalu ramai oleh pendaki dan juga "sampah". Alasan kedua kami berusaha membantu penduduk desa di jalur2 tersebut yang hidup-nya masih diliputi berbagai macam keterbatasan. Langkah Nyata yang kami lakukan antara lain: Pembuatan Bak Penampungan air di pos pendakian dan pembersihan jalur pendakian.